Selasa, 21 Mei 2013

TUMBUHNYA RAMBUT DI MAHKOTA KESULTANAN TERNATE

Kota ternate, Maluku Utara, Indonesia adalah kota kecil yang indah yang memiliki kesultanan tertua yang masih eksis sampai sekarang. Kesultanan kota ternate memiliki berbagai macam benda-benda antik, berharga dan istimewa bekas peninggalan sultan-sultan terdahulu, salah satu benda tersebut yang sangat menarik perhatian saya adalah mahkota sultan Ternate. Mahkota ini, konon penentu siapa penerus sultan berikutnya.
            Mahkota Sultan Ternate terdiri dari rambut dan dihiasi beberapa batu alam dan perhiasan seperti emas, perak, perunggu, permata, intan, batu akik safir dan zamrud, ternyata punya keajaiban, rambutnya bisa tumbuh menjadi panjang dan dipotong setahun sekali di malam 1 Muharam dengan ritual-ritual tertentu.. Ada foto beberapa Sultan sebelumnya yang mengenakan mahkota yang rambutnya sedang panjang.  Hal tersebut memunculkan pertanyaan di benak saya, mengapa bisa tumbuh rambut di mahkota kesultanan Ternate?. Sebenarnya rambut itu milik manusia atau milik hewan mamalia? Ataukah mungkin ada kaitannya dengan majic atau makhlus halus?. Kabarnya rambut yang tumbuh di mahkota pernah diteliti di Jakarta untuk tes DNA, namun halnya kabur, begitu pula hasil penelitian yang dilakukan di Amerika. Setelah diteliti mereka mengatakan bahwa mahkota  tersebut sangat berharga dan tak dapat dinilai dengan uang. Ada pula kabar yang merembak di kalangan masyarakat bahwa rambut yang ada di mahkota tersebut adalah milik makhluk halus. Entah benar atau tidak.
            Jika dianalisis berdasarkan cabang disiplin ilmu biologi yaitu genetika, maka mustahil jika ada rambut yang tumbuh di atas sebuah mahkota. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar) dan berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Proses pertumbuhan rambut dimulai dengan pembentukan sel-sel baru di bagian akar rambut. Sel-sel tubuh (autosom) di seluruh tubuh manusia mengalami pembelahan mitosis dimana di saat pembelahan mitosis, kromosom membelah dari diploid 2n (diploid) menjadi 2n dengan tahapan pembelahan meliputi profase, metafase, anafase dan telofase. Sel-sel tersebut kemudian membentuk batang yang kemudian tumbuh ke luar kulit. Saat tumbuh ke luar, sel-sel itu berhenti menyerap nutrisi dan mulai menghasilkan keratin. Saat keratinisasi, sel-sel rambut pun mati. Bersama keratin, sel-sel mati itu kemudian membentuk batang rambut. Bila folikel tidak lagi aktif, maka tidak memproduksi rambut baru. Berdasarkan cara pertumbuhan rambut, maka mustahil jika rambut di mahkota sultan Ternate bisa tumbuh tanpa adanya pembentukan sel-sel di kulit kepala. Mahkota itu memang sulit dijelaskan secara ilmiah karena pengecekan DNA di Jakarta pun tidak dapat mengidentifikasinya. Di dunia ini ada beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan logika dan ada yang hanya bisa diyakani eksistensinya, seperti Tuhan yang hanya bisa diyakini dan dilihat tanda-tanda kekuasaannya. Satu kata dari saya untuk mahkota Sultan Jou Kolano Ternate, “Amazing”.
Kota ternate, Maluku Utara, Indonesia adalah kota kecil yang indah yang memiliki kesultanan tertua yang masih eksis sampai sekarang. Kesultanan kota ternate memiliki berbagai macam benda-benda antik, berharga dan istimewa bekas peninggalan sultan-sultan terdahulu, salah satu benda tersebut yang sangat menarik perhatian saya adalah mahkota sultan Ternate. Mahkota ini, konon penentu siapa penerus sultan berikutnya.


            Mahkota Sultan Ternate terdiri dari rambut dan dihiasi beberapa batu alam dan perhiasan seperti emas, perak, perunggu, permata, intan, batu akik safir dan zamrud, ternyata punya keajaiban, rambutnya bisa tumbuh menjadi panjang dan dipotong setahun sekali di malam 1 Muharam dengan ritual-ritual tertentu.. Ada foto beberapa Sultan sebelumnya yang mengenakan mahkota yang rambutnya sedang panjang.  Hal tersebut memunculkan pertanyaan di benak saya, mengapa bisa tumbuh rambut di mahkota kesultanan Ternate?. Sebenarnya rambut itu milik manusia atau milik hewan mamalia? Ataukah mungkin ada kaitannya dengan majic atau makhlus halus?. Kabarnya rambut yang tumbuh di mahkota pernah diteliti di Jakarta untuk tes DNA, namun halnya kabur, begitu pula hasil penelitian yang dilakukan di Amerika. Setelah diteliti mereka mengatakan bahwa mahkota  tersebut sangat berharga dan tak dapat dinilai dengan uang. Ada pula kabar yang merembak di kalangan masyarakat bahwa rambut yang ada di mahkota tersebut adalah milik makhluk halus. Entah benar atau tidak.
            Jika dianalisis berdasarkan cabang disiplin ilmu biologi yaitu genetika, maka mustahil jika ada rambut yang tumbuh di atas sebuah mahkota. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar) dan berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Proses pertumbuhan rambut dimulai dengan pembentukan sel-sel baru di bagian akar rambut. Sel-sel tubuh (autosom) di seluruh tubuh manusia mengalami pembelahan mitosis dimana di saat pembelahan mitosis, kromosom membelah dari diploid 2n (diploid) menjadi 2n dengan tahapan pembelahan meliputi profase, metafase, anafase dan telofase. Sel-sel tersebut kemudian membentuk batang yang kemudian tumbuh ke luar kulit. Saat tumbuh ke luar, sel-sel itu berhenti menyerap nutrisi dan mulai menghasilkan keratin. Saat keratinisasi, sel-sel rambut pun mati. Bersama keratin, sel-sel mati itu kemudian membentuk batang rambut. Bila folikel tidak lagi aktif, maka tidak memproduksi rambut baru. Berdasarkan cara pertumbuhan rambut, maka mustahil jika rambut di mahkota sultan Ternate bisa tumbuh tanpa adanya pembentukan sel-sel di kulit kepala. Mahkota itu memang sulit dijelaskan secara ilmiah karena pengecekan DNA di Jakarta pun tidak dapat mengidentifikasinya. Di dunia ini ada beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan logika dan ada yang hanya bisa diyakani eksistensinya, seperti Tuhan yang hanya bisa diyakini dan dilihat tanda-tanda kekuasaannya. Satu kata dari saya untuk mahkota Sultan Jou Kolano Ternate, “Amazing”.



1 komentar: